Sunday 6 November 2016

Sebab, Orang Lain Bukan Kita, Itulah Mengapa Tak Perlu Membandingkannya

Dua orang yang menjalani hubungan, punya cara yang berbeda dengan dua orang lainnya. Jadi, memang tidak bisa dibanding-bandingkan. Apalagi menginginkan cara yang sama. Karena, bisa jadi kesibukan dan pekerjaan yang dijalani memang berbeda jauh. Semisalkan, kamu tidak bisa menyamakan orang yang kerjanya Senin sampai Sabtu dengan jam kerja pagi sampai sore. Sedangkan yang lainnya, bekerja Senin sampai Jumat dengan jam kerja siang sampai larut malam. Pasti pola kegiatan yang dilakukan akan berbeda. Tentu, akan membuat beda pola interaksi juga.

Dalam hal berkomunikasi pun begitu. Ada orang yang memang membutuhkan komunikasi setiap beberapa jam sekali. Ada pula yang harus dikabari pada jam-jam tertentu.Bahkan, ada yang tidak masalah jika tidak mendapat kabar dalam satu hari. Di nisi lain, ada yang bisa ngambek kalau tidak dikabari dalam sehari. Perihal ini hanyalah perihal bagaimana kesepakatan dan cara menjalani saja. Semisal,kita yang memang hanya bisa berkomunikasi menjelang istirahat melalui telepon. Sebab, kamu bekerja hingga larut malam. Aku juga sibuk dengan rutinitasku sepanjang hari. Ya, begitulah yang memang harus kita jalani. Kita tidak harus memaksakan seperti orang lain, yang berkomunikasi setiap jam, misalnya. Sebab, pola kegiatan mereka memang bisa seperti itu.

Beberapa orang mengira memberitahu pasangan, saat dia sedang di mana dan pergi untuk apa, bentuk ‘laporan’ yang berlebihan. Sebagian lagi malah merasa itu hal yang wajar saja. Malah, mereka menikmati melakukan hal demikian. Memang tidak ada yang bisa dipaksakan. Setiap orang punya zona nyamannya masing-masing dalam menjalani hubungan. Seperti yang lain harus bertemu tiap hari, atau mungkin sekali seminggu, atau sebulan sekali. Sedangkan kita tidak menentukan jadwal seperti itu. Namun, kita memang harus memastikan komunikasi lancar. Dan, memang akan bertemu saat sedang punya waktu untuk berjalan.

Jangan memaksakan diri untuk menjalani hal yang memang tidak membuat kita nyaman. Ujung-ujungnya hanya akan bikin galau sendiri. Apalagi, tidak mampumengomunikasikan dengan baik. Efeknya adalah salah paham dan salirig tidak enak hati. Hal yang perlu dipahami juga adalah apa yang cocok pada orang lain, belum tentucocok untuk kita, begitu juga sebaliknya. Jalanilah apa yang memang membuat kita nyaman. Tidak perlu iri melihat orang lain dengan cara mereka. Sebab, cinta punya caranyasendiri untuk membuat bahagia. Bukankah kebahagiaan sejatinya hanyalah tentang bagaimana kita menciptakan dan menikmatinya?





Boy Candra |17/03/2015

Comments
0 Comments
Facebook Comments by Media Blogger

No comments:

Post a Comment