Sunday 6 November 2016

Hanya Ingin Mengingatmu Kembali

sekali aku ingin tenggelam lagi dalam perasaan yang dulu pernah ada. Selama ini aku sengaja memilih menyibukan diri. Bukan untuk melupakanmu. Aku memilih mengingat-ingat apa saja yang dulu kamu lupa dan aku luka. Kembali memulangkan memori tentang kita yang terjebak asmara sementara. Kembali lagi menghitung mundur senja-­senja yang mulai terlihat pudar. Aku kembali mendengarkan lagu-lagu tentang hujan, hanya untuk mengingatmu. Aku paham, mengingatmu akan kembali mengembalikan rasa sakit. Mengingatmu akan kembali menghadirkan perasaan­perasaan yang berakhir luka. Namun, aku tidak ingin semuanya berlalu begitu saja.

Aku ingin menyimpanmu dalam tulisan-tulisan yang kutulis dengan kesedihan. Bukan untuk memamerkan betapa terlukanya aku dulu. Aku hanya ingin saat membaca kembali tulisan itu, kamu tahu betapa dulu aku pernah begitu dalam mencintaimu. Seseorang yang pernah bersungguh-sungguh memohon hatimu. Kita pernah duduk berdua di senja yang sama. Kita pernah berteduh berdua sembari menunggu hujan reda. Kita pernah menghabiskan malam di telepon. Pernah melakukan banyak hal-hal indah.

Menulis tulisan ini bukan karena aku ingin kamu menyadari betapa dulu aku mencintai. Lalu, membuatmu merasa menyesal. Tidak begitu tujuanku. Aku hanya inginmemastikan pada diriku sendiri. Mencintaimu adalah hal yang tak mudah kulupakan, meski kenyataannya aku tetap saja berjalan. Aku memilih bertahan demi impianku. Memilih menjalani dengan orang baru demi hatiku. Kamu sama sekali tidak peduli bukan? Kamu selalu menginginkan hal yang lebih. Sesuatu yang bukan hidupku. Bagaimana aku bisa hidup denganmu, sementara kamu tidak lagi menerima jalan hidupku? Tanpa disadari, kamu menuntut banyak halyang tak bisa kukabulkan. Hingga aku pun kamu tepikan. ltulah awalnya mengapa aku pergi.

Kali ini aku ingin mengingatmu berkali-kali. Bukan untuk memintamu kembali. Bukan untuk membawamu hidup lagi dalam hidupku. Aku hanya ingin mengenang masa-masa sulit. Masa-masa dulu bagaimana bertahan sakit. Bagaimana berjuang dan bangkit. Bagaimana mencari jalan pulang, setelah kamu patah hatikan dan buang. Aku ingin mengingat dan mengenang semuanya. Lalu, menuliskannya dalam kata-kata. Semoga, kelak kenangan bisa kujadikan buku. Agar tak sia-sia sebagai masa lalu. Mungkin akan kamu baca, atau mungkin hanya untuk kusimpan. Namun, menuliskan kenangan adalah salah satu cara untuk menenangkan.
Boy Candra 22/02/2015

Comments
0 Comments
Facebook Comments by Media Blogger

No comments:

Post a Comment