Sunday 6 November 2016

Kita Hanya Butuh Jeda Bukan Luka

Ada saatnya kita akan dihadapkan pada masa-masa sulit. Kamu atau aku terlalu sibuk, sementara curiga tumbuh dan mulai melemahkan. Barangkali yang akanmeresahkan, pada saat yang sama kita juga sedikit waktu untuk bertemu dan sating menjelaskan. Waktu seolah tidak ingin berpihak kepada kita. Padahal, kita sama‑sama tahu, bertemu adalah salah satu cara terbaik, sebab begitu banyak kabar yang tidak baik dibawa angin. Dan, semua itu butuh penjelasan. Butuh pertemuan. Agar tidak tumbuh keraguan dan kerancuan. Namun, apa daya, ada hal-hal yang memenjarakan kita.

Pahamilah, setiap orang yang berkasih sayang akan mengalami hal yang sama. Hanya saja, ada yang melalui dengan baik, ada yang tidak. Akan ada fase ketika dua orang yang ditimpa masalah, mereka harus terpisah. Harus menunda dan menunggu waktu yang baik untuk bertemu. Kalau sudah begini, harus dipahami, bahwa kita sedangmenunggu waktu untuk mendapatkan solusi. Bukan waktu senggang lantas mencari selingan hati. Kita harusmenyelesaikan semuanya dengan baik. Sebab, kita memulai dan menjalaninya dengan awal yang baik. Kita akan kembalimelanjutkan dengan segala hal yang pernah kita rencanakan.
Saat dua orang lelah, yang dibutuhkan hanya menikmati jeda. Agar kuat lagi untuk mengalahkan banyak rimba. Begitu pun saat dua orang yang ditimpa masalah, yangdibutuhkan hanyalah duduk berdua, menenangkan kepala. Saling mendengarkan dan bergantian berbicara. Redakan ego, yakini satu hal: kita sedang mencari titik terang.Bukan mengemukakan emosi untuk melakukan perang. Jika memang belum waktunya untuk saling bicara, marikita menikmati jeda. Lakukanlah hal yang membuat kita kembali jatuh cinta. Barangkali, saling jauh senjenak bisa kembali menumbuhkan rindu. Renungkan lagi, bagaimana kerasnya kita saling memperjuangkan dulu.

Kita selalu berkesempatan menentukan akhir kisah ini, menjadi hujan, senja, atau pun kenangan. Berilah jarak dan jeda, jika memang semua itu bisa mengembalikan perasaan yang dulu kita puja. Sebab, aku masih ingin denganmu saja. Aku tahu, kepalamu bisa jadi lebih batu dari egoku, tetapi kamu harus pahami bukan itu yang menjadikan kita saling mengerti. Tenangkanlah segala resah, tidak usah memaksakan bicara seketika jika kesalrasanya, pelan-pelan saja. Ingatlah bahwa ada bahagia yang harus kita jaga. Sebab, setelah kelelahan panjang ini, kita akan kembali saling mengerti, bahwa kita memang diciptakan untuk bersama, bukan berpisah ujungnya.




Boy Candra | 20/03/2015

Comments
0 Comments
Facebook Comments by Media Blogger

No comments:

Post a Comment