Tuesday 16 December 2014

Trik Mendapatkan Pulsa Gratis

Ada banyak cara untuk menghasilkan uang di dunia internet. Bukan hanya uang tetapi pulsa juga. Salah satu untuk mendapatkan pulsa adalah dengan mendaftar di Candy. Dengan mendaftar di web ini kita bisa mendapatkan pulsa gratis

Langsung saja berikut cara daftarnya:
1. Masuk ke sini ke sini atau Candy. Setelah itu masukan no hp kamu lalu klik Untuk bergabung
2. Isi form sesuai data kamu, (surel adalah alamat e-mail). 
jika semua diisi klik mulai dapatkan pulsa

3. Misi pertama kamu adalah konfirmasi e-mail. setelah konfirmasi e-mail kamu akan mendapatkan Rp 300
4. Setelah itu kunjungi misi. disitu banyak misi yang harus kamu selesaikan. setiap misi akan mendapatkan pulsa

Daftar dan ajak gabung temen mu. Setiap teman yang kamu ajak gabung maka kamu akan mendapatkan tambahan pulsa di akunmu 

Bukti pembayaran id-candy
 

Bukti pembayaran Id Candy. Gambar atas penarikan lewat web dan gambar bawah pulsa sampai di hp. 
selamat mencoba dan semoga dapat banyak pulsa ya sob :) :D

Sunday 14 December 2014

Membuat menu bar keren tanpa menggunakan edit HTML

Kali ini, saya akan memberikan tutorial cara untuk membuat menubar untuk Blogger yang super simple, gak perlu pake“Edit HTML”yang bisa bikin pusing, soalnya kalau pake itu apabila salah satu huruf atau simbol aja akibatnya udah fatal. Bisa-bisa hasilnya jadi nggak sesuai dengan yang kalian inginkan. Nah, kalo tutorial yang satu ini cocok banget buat pengguna Blogger terutama untuk pemula. Gimana caranya? Langsung lihat yuk ke TKP :
  1. Pertama, ini nih yang pasti kalian lakukan sebelum mengedit blog. Ya, Sign In dulu menggunakan akun Google kalian.
  2. Terus, buka menu Page Element / Tata Letak.
  3. Klik Add Gadget / Tambah Gadget
  4. Copy - Paste kode di bawah ini

_________________________________________________________________________________
<style type="text/css">

.black{
float:left; margin-bottom:10px;
padding:0px; width: 100%;
overflow: hidden; background: #499bea;
background: -moz-linear-gradient(top, #999 0%, #000 100%);
background: -webkit-gradient(linear, left top, left bottom, color-stop(0%,#999), color-stop(100%,#000));
filter: progid:DXImageTransform.Microsoft.gradient( startColorstr='#999', endColorstr='#000',GradientType=0 );
-moz-box-shadow: 1px 1px 10px #888;
-webkit-box-shadow:1px 1px 10px #888;
-webkit-border-radius: 6px;
-moz-border-radius: 6px;
border-radius: 6px;}

.black ul{
margin: 0; padding: 0; padding-left: 10px;
font: bold 14px Verdana;
list-style-type: none; }

.black li{
display: inline; margin: 0;}

.black li a{
float: left; text-decoration: none;
margin: 0; padding:12px; color: white;}

.black li a:visited{color: white; }
.black li a:hover, .black li.selected a{color:#ccff00;}

#searchboxo{
width:250px; float:right; padding: 4px; margin:0px; }

#searchboxo form input.searchinput{
background: #fff; padding:6px; margin:0px; width: 160px;
border: solid 1px #999; outline: none;
-webkit-border-radius: 6px; -moz-border-radius: 6px; border-radius: 6px;
-moz-box-shadow: inset 0 1px 3px #666;
-webkit-box-shadow: inset 0 1px 3px #666;
box-shadow: inset 0 1px 3px #aaa; }

#searchboxo form input.submitbutton{
cursor:pointer; width: 60px;
background: #FCFCFC;
background: -moz-linear-gradient(top, #FCFCFC 0%, #E8E8E8 100%);
background: -webkit-gradient(linear, left top, left bottom, color-stop(0%,#FCFCFC), color-stop(100%,#E8E8E8));
filter: progid:DXImageTransform.Microsoft.gradient( startColorstr='#FCFCFC', endColorstr='#E8E8E8',GradientType=0 );
border:1px solid #d8d8d8;
-webkit-border-radius: 6px; -moz-border-radius: 6px; border-radius: 6px;
color:#000; padding:4px; text-shadow:1px 1px #fff;}

</style>

<div class='black'>
<ul><li><a href=" #">NAMA MENU</a></li>
<li><a href="#">NAMA MENU</a></li>
<li><a href="#">NAMA MENU</a></li>
<li><a href="#">NAMA MENU</a></li>
</ul>

<div id='searchboxo'>
<form action='/search' id='searchform' method='get'> <input class='searchinput' id='searchbox' name='q' onblur='if (this.value == "") {this.value = "Insert keyword here...";}' onfocus='if (this.value == "Insert keyword here..."{this.value = "";}' type='text' value='insert keyword here...'/><input class='submitbutton' type='submit' value='search'/></form></div></div>
_________________________________________________________________________________

NB : Tulisan warna biru yang perlu diganti:

Wajib kalian ganti :
  • Simbol # : Ganti dengan URL link menu kalian
  • Tulisan NAMA MENU : Ganti dengan nama menu kalian
  • Kalo ingin menambah/mengurangi menu, tinggal copy-paste/delete kode menu

Boleh kalian ganti (gk diganti nggak apa-apa) :
  • Tulisan black : Ganti dengan warna dasar menu yang kalian inginkan. Ingat, pake bahasa Inggris, dan semuanya harus sama
  • Kode warna (#499bea ; dsb): Ganti dengan kode warna yang kalian inginkan (Bisa didapat dari Adobe Photoshop ato yang lainnya)
  • Tulisan bold : Ini adalah font style. Kalo pingin fontnya sama dengan yang ada di blog, ganti dengan “none”
  • Tulisan Verdana : Ini adalah font. Kalian bisa ganti fontnya sesuai keinginan kalian, tapi jangan asal (Bisa didapat dari Microsoft Word ato yang lain)
  • Tulisan 14 px : Ini adalah font size. Kalian bisa ganti sesuai dengan ukuran yang kalian inginkan.
  • Tulisan white : Ganti dengan warna font menu yang kalian inginkan
  • Tulisan Insert keyword here... : Bisa diganti dengan kata lainnya, tapi tetep harus berhubungan dengan search engine.

Mungkin haya itu dari kami, kalau masih bingung, silahkan comment atau hub. admin. Moga Bermanfaat :)

sumber : http://creativity2project.blogspot.com/2012/10/membuat-menu-horizontal-tanpa-edit-html.html

Detik-Detik kematian Bung Karno

                                                          (Foto Terakhir Bung Karno)



Jakarta, Selasa, 16 Juni 1970.

Ruangan intensive care RSPAD Gatot Subroto dipenuhi tentara sejak pagi. Serdadu berseragam dan bersenjata lengkap bersiaga penuh di beberapa titik strategis rumah sakit tersebut. Tak kalah banyaknya, petugas keamanan berpakaian preman juga hilir mudik di koridor rumah sakit hingga pelataran parkir.





Sedari pagi, suasana mencekam sudah terasa. Kabar yang berhembus mengatakan, mantan Presiden Soekarno akan dibawa ke rumah sakit ini dari rumah tahanannya di Wisma Yaso yang hanya berjarak lima kilometer. 

Malam ini desas-desus itu terbukti. Di dalam ruang perawatan yang sangat sederhana untuk ukuran seorang mantan presiden, Soekarno tergolek lemah di pembaringan. Sudah beberapa hari ini kesehatannya sangat mundur. Sepanjang hari, orang yang dulu pernah sangat berkuasa ini terus memejamkan mata. Suhu tubuhnya sangat tinggi. Penyakit ginjal yang tidak dirawat secara semestinya kian menggerogoti kekuatan tubuhnya. 

Lelaki yang pernah amat jantan dan berwibawa, dan sebab itu banyak digila-gilai perempuan seantero jagad, sekarang tak ubahnya bagai sesosok mayat hidup. Tiada lagi wajah gantengnya. Kini wajah yang dihiasi gigi gingsulnya telah membengkak, tanda bahwa racun telah menyebar ke mana-mana. Bukan hanya bengkak, tapi bolong-bolong bagaikan permukaan bulan. Mulutnya yang dahulu mampu menyihir jutaan massa dengan pidato-pidatonya yang sangat memukau, kini hanya terkatup rapat dan kering. Sebentar-sebentar bibirnya gemetar. Menahan sakit. Kedua tangannya yang dahulu sanggup meninju langit dan mencakar udara, kini tergolek lemas di sisi tubuhnya yang kian kurus. 

Sang Putera Fajar tinggal menunggu waktu 

Dua hari kemudian, Megawati, anak sulungnya dari Fatmawati diizinkan tentara untuk mengunjungi ayahnya. Menyaksikan ayahnya yang tergolek lemah dan tidak mampu membuka matanya, kedua mata Mega menitikkan airmata. Bibirnya secara perlahan didekatkan ke telinga manusia yang paling dicintainya ini. 

“Pak, Pak, ini Ega…” 
(Senyap)

Ayahnya tak bergerak. Kedua matanya juga tidak membuka. Namun kedua bibir Soekarno yang telah pecah-pecah bergerak-gerak kecil, gemetar, seolah ingin mengatakan sesuatu pada puteri sulungnya itu. Soekarno tampak mengetahui kehadiran Megawati. Tapi dia tidak mampu membuka matanya. Tangan kanannya bergetar seolah ingin menuliskan sesuatu untuk puteri sulungnya, tapi tubuhnya terlampau lemah untuk sekadar menulis. Tangannya kembali terkulai. Soekarno terdiam lagi. 

Melihat kenyataan itu, perasaan Megawati amat terpukul. Air matanya yang sedari tadi ditahan kini menitik jatuh. Kian deras. Perempuan muda itu menutupi hidungnya dengan sapu tangan. Tak kuat menerima kenyataan, Megawati menjauh dan limbung. Mega segera dipapah keluar. 

Jarum jam terus bergerak. Di luar kamar, sepasukan tentara terus berjaga lengkap dengan senjata. 

Malam harinya ketahanan tubuh seorang Soekarno ambrol. Dia koma. Antara hidup dan mati. Tim dokter segera memberikan bantuan seperlunya. 

Keesokan hari, mantan wakil presiden Muhammad Hatta diizinkan mengunjungi kolega lamanya ini. Hatta yang ditemani sekretarisnya menghampiri pembaringan Soekarno dengan sangat hati-hati. Dengan segenap kekuatan yang berhasil dihimpunnya, Soekarno berhasil membuka matanya. Menahan rasa sakit yang tak terperi, Soekarno berkata lemah. 

“Hatta.., kau di sini..?” 

Yang disapa tidak bisa menyembunyikan kesedihannya. Namun Hatta tidak mau kawannya ini mengetahui jika dirinya bersedih. Dengan sekuat tenaga memendam kepedihan yang mencabik hati, Hatta berusaha menjawab Soekarno dengan wajar. Sedikit tersenyum menghibur. 

“Ya, bagaimana keadaanmu, No ?” 

Hatta menyapanya dengan sebutan yang digunakannya di masa lalu. Tangannya memegang lembut tangan Soekarno. Panasnya menjalari jemarinya. Dia ingin memberikan kekuatan pada orang yang sangat dihormatinya ini. 



Bibir Soekarno bergetar, tiba-tiba, masih dengan lemah, dia balik bertanya dengan bahasa Belanda. Sesuatu yang biasa mereka berdua lakukan ketika mereka masih bersatu dalam Dwi Tunggal. “Hoe gaat het met jou…?” Bagaimana keadaanmu? 



Hatta memaksakan diri tersenyum. Tangannya masih memegang lengan Soekarno.


Soekarno kemudian terisak bagai anak kecil. Lelaki perkasa itu menangis di depan kawan seperjuangannya, bagai bayi yang kehilangan mainan. Hatta tidak lagi mampu mengendalikan perasaannya. Pertahanannya bobol. Airmatanya juga tumpah. Hatta ikut menangis. 

Kedua teman lama yang sempat berpisah itu saling berpegangan tangan seolah takut berpisah. Hatta tahu, waktu yang tersedia bagi orang yang sangat dikaguminya ini tidak akan lama lagi. Dan Hatta juga tahu, betapa kejamnya siksaan tanpa pukulan yang dialami sahabatnya ini. Sesuatu yang hanya bisa dilakukan oleh manusia yang tidak punya nurani. 

“No…” Hanya itu yang bisa terucap dari bibirnya. Hatta tidak mampu mengucapkan lebih. Bibirnya bergetar menahan kesedihan sekaligus kekecewaannya. Bahunya terguncang-guncang.

Jauh di lubuk hatinya, Hatta sangat marah pada penguasa baru yang sampai hati menyiksa bapak bangsa ini. Walau prinsip politik antara dirinya dengan Soekarno tidak bersesuaian, namun hal itu sama sekali tidak merusak persabatannya yang demikian erat dan tulus. 
  
Hatta masih memegang lengan Soekarno ketika kawannya ini kembali memejamkan matanya. 

Jarum jam terus bergerak. Merambati angka demi angka. 
Sisa waktu bagi Soekarno kian tipis. 

Sehari setelah pertemuan dengan Hatta, kondisi Soekarno yang sudah buruk, terus merosot. Putera Sang Fajar itu tidak mampu lagi membuka kedua matanya. Suhu badannya terus meninggi. Soekarno kini menggigil. Peluh membasahi bantal dan piyamanya. Malamnya Dewi Soekarno dan puterinya yang masih berusia tiga tahun, Karina, hadir di rumah sakit. Soekarno belum pernah sekali pun melihat anaknya. 

Minggu pagi, 21 Juni 1970. Dokter Mardjono, salah seorang anggota tim dokter kepresidenan seperti biasa melakukan pemeriksaan rutin. Bersama dua orang paramedis, Dokter Mardjono memeriksa kondisi pasien istimewanya ini. Sebagai seorang dokter yang telah berpengalaman, Mardjono tahu waktunya tidak akan lama lagi. 

Dengan sangat hati-hati dan penuh hormat, dia memeriksa denyut nadi Soekarno. Dengan sisa kekuatan yang masih ada, Soekarno menggerakkan tangan kanannya, memegang lengan dokternya. Mardjono merasakan panas yang demikian tinggi dari tangan yang amat lemah ini. Tiba-tiba tangan yang panas itu terkulai. Detik itu juga Soekarno menghembuskan nafas terakhirnya. Kedua matanya tidak pernah mampu lagi untuk membuka.

Tubuhnya tergolek tak bergerak lagi. Kini untuk selamanya. 

Situasi di sekitar ruangan sangat sepi. Udara sesaat terasa berhenti mengalir. Suara burung yang biasa berkicau tiada terdengar. Kehampaan sepersekian detik yang begitu mencekam. Sekaligus menyedihkan. 

Dunia melepas salah seorang pembuat sejarah yang penuh kontroversi. Banyak orang menyayanginya, tapi banyak pula yang membencinya. Namun semua sepakat, Soekarno adalah seorang manusia yang tidak biasa. Yang belum tentu dilahirkan kembali dalam waktu satu abad. Manusia itu kini telah tiada. 
  
Dokter Mardjono segera memanggil seluruh rekannya, sesama tim dokter kepresidenan. Tak lama kemudian mereka mengeluarkan pernyataan resmi: Soekarno telah meninggal.

Kini telah tiada lagi manusia yang bisa membuat dunia terdiam dengan perkataannya, tidak ada lagi singa yang sangat ganas.  Betapa kejamnya siksaan tanpa pukulan yang dialami Soekarno. Terima kasih wahai Bung Karno karena telah membuat rakyat indonesia dapat terbebas dari penjajahan yang amat pedih. Jasamu tak akan pernah dilupakan. Dan terima kasih Allah karena engkau telah menciptakan manusia terhebat di negara kami. Selamat jalan wahai Singa Mimbar.